Kamis, 15 September 2011

#1#_#2#_#3#_#4# (Tuan Presidenku)


#1#

Tentang peri kecil yang senang bermain petak umpet di alam bawah sadarnya
Kepakan sayapnya kian kemari tak pernah lelah berhenti
Cahaya satu satunya penerang negeri dongeng ia berani menangkapnya menyedotnya lalu memasukkannya ke kantong plastik
Ia membungkusnya mengikatnya erat erat dibawanya terbang seperti lampion saat malam imlek tiba
Tertawa lepas si peri kecil dengan bangga menentengnya kemana mana

Sedang kini negeri dongeng gelap gulita sibuk mencari peri kecil yang nakal


#2#

Mencintai itu seperti mempelajari kebimbangan diantara keinginan
Ingin memeluk erat  namun takut udara merenggangkannya
Mencintai seperti menanti pelangi sehabis hujan
Indah namun sangat sulit ditemukan
Mencintai seseorang seperti menanggalkan jubah kesayangannya
Menggantinya dengan jubah perasaan mengancingkan satu persatu ingatan tentangnya

Alangkah indahnya jika Tuhan mempertemukan cinta seseorang seperti dipertemukannya Adam dan Hawa di Jabal Rahmah.


#3#

Kali ini untuk Tuan Presiden
Bukan tenatng cacian atau tagihan
Tuan presidenku yang baik
Aku telah kehilanagan sesuatu
Hari ini ada seekor kancil yang mencuri uangku lagi
Sudah kucari berulang kali di dompet dan di saku
Si sulung marah enam bulan nunggak iuran melulu
Si bungsu menangis merengek minta di belikan  susu

Tuan Presiden,
Si kancil ternyata beranak pinak lagi


#4#

Aku mencintai Tuhan karena telah meletakkanku ke dalam rahim ibu
Aku mencintai ibu karena Tuhan telah meletakkan jantungnya di hatiku

Aku mencintai Tuhan kerena telah menciptakan ungkapan  aku mencintai


NC,20/04/10
( 20 :42 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sick

Salam hangat dari kekasihmu menuju kalbumu Kekasiku, tolong jangan dewakan aku jangan anggapku begitu sempurna dimata dunia Takutku menge...